Studium Generale STIT NU Sumber Agung OKU Timur

Sumber Agung, 14 September 2025 – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STIT NU) Sumber Agung, OKU Timur, menyelenggarakan Studium Generale dengan tema “Transformasi Pendidikan Melalui Kurikulum Cinta dan Tasawuf untuk Mencetak Generasi Emas Berkarakter”.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. H. M. Afif Anshori, M.Ag, Guru Besar bidang Tasawuf dari UIN Raden Intan Lampung sekaligus Universitas Islam An-Nur Lampung. Dalam pemaparannya, Prof. Afif menegaskan pentingnya integrasi nilai cinta, akhlak, dan tasawuf dalam dunia pendidikan. Menurut beliau, pendidikan tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga harus menjadi sarana pembinaan karakter dan spiritualitas peserta didik.

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Ma’arif Sumber Agung, Bapak Hamzatul Munir, M.Pd., beserta jajarannya, seluruh civitas akademika STIT NU Sumber Agung, pimpinan pondok pesantren se-OKU Timur, serta Ketua PCNU OKU Timur dengan jajarannya.

Selain Studium Generale, kegiatan ini juga menjadi momentum bersejarah bagi STIT NU Sumber Agung dengan dilaksanakannya syukuran atas keberhasilan tiga dosen meraih gelar doktor pada tahun 2025. Mereka adalah:

• Dr. Mudiyono, S.Pd., M.Pd.I
• Dr. Ari Dwianto, M.Pd.
• Dr. Zainurrohman, S.Sy., M.Pd.

Pencapaian tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi kampus, karena menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mutu akademik. Dengan bertambahnya jumlah dosen bergelar doktor, STIT NU Sumber Agung diharapkan semakin mampu mengembangkan kajian ilmiah, penelitian, serta memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan.

Kehadiran mahasiswa juga memberikan warna tersendiri pada kegiatan ini. Hampir 600 mahasiswa STIT NU OKU Timur mengikuti rangkaian acara dengan penuh antusias, mencerminkan kesadaran kolektif akan pentingnya nilai spiritual dan keilmuan dalam membangun generasi emas.

Dalam pesannya, Prof. Afif Anshori menyampaikan bahwa jika pendidik ingin menghasilkan peserta didik dengan kecerdasan yang holistik, maka guru harus mengajar dengan penuh keikhlasan, menjunjung tinggi moral, serta menanamkan nilai-nilai spiritual dalam proses pembelajaran. Beliau menekankan bahwa keteladanan guru merupakan kunci lahirnya generasi emas yang berkarakter kuat dan berdaya saing global. Melalui Studium Generale dan syukuran ini, STIT NU Sumber Agung meneguhkan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga berkomitmen membentuk generasi berkarakter, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi positif bagi bangsa dan umat.